Monday, April 13, 2015

Sistem Ngadat, Pelaksanaan UN Online di Bantul Molor

Wihartoyo     Monday, April 13, 2015     No comments



Bantul- Pelaksanaan ujian hari pertama di SMKN 3 Kasihan, Bantul, yang menggunakan sistem computer-based test bermasalah pada Senin pagi, 13 April 2015. Persoalan baru bisa diatasi pada siang hari sehingga pelaksanaan ujian molor dan baru bisa dilaksanakan sore hari.

Sekitar 30 siswa SMKN 3 Kasihan Bantul, yang mengikuti ujian nasional computer-based test (UN CBT) sesi pertama, tidak bisa mengerjakan soal ujian di layar komputer. Penyebabnya, mereka tidak bisa masuk ke sistem penyimpan data soal. "Sudah berkali-kali mencoba log in pakai username dan pasword, sampai dua jam tetap tidak bisa," kata Ega Wahyu, salah satu siswa, pada Senin, 13 April 2015.

Menurut Ega, semula di ruangannya, dari 20 peserta, ada dua siswa yang masih bisa masuk ke sistem penyimpan soal. "Setelah di-refresh, karena yang lain tidak bisa masuk, malah mereka juga gagal log in (masuk ke sistem)," kata Ega.

Di SMKN 3 Kasihan, Bantul, terdapat tiga ruangan lokasi UN CBT. Setiap ruangan menampung 20 unit komputer. Sebanyak 179 siswa mengikuti UN CBT di sekolah yang dulu bernama Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR) ini.

Berdasar jadwal, mereka ujian bergiliran di tiga ruangan laboratorium komputer untuk mata pelajaran bahasa Indonesia selama tiga sesi dalam sehari. Sesi pertama berlangsung pada pukul 07.30-09.30, kedua pukul 10.30-12.30, dan ketiga pukul 14.00-16.00.

Pada sesi pertama, dari tiga ruangan, hanya laboratorium nomor satu, yang semua peserta ujiannya berhasil masuk ke sistem penyimpan soal dan mengikuti ujian dengan lancar. Sedangkan di laboratorium kedua, tujuh siswa gagal masuk ke sistem penyimpan soal. Sementara tiga siswa berhasil memasuki sistem data, tapi pergantian antara satu soal dan lainnya berjalan lelet, sehingga ujiannya dibatalkan. Masalah juga ditemui di laboratorium kedua dan ketiga.

Kepala SMKN 3 Kasihan Bantul Rakhmat Supriyono mengatakan masalah ini akibat kegagalan sinkronisasi antara server milik sekolah dan sistem penyimpan data soal di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut dia, kualitas semua komputer memadai karena biasa dipakai untuk praktek pelajaran animasi. "Bandwidth juga sudah kami perbesar jadi 10 megabyte," kata Rakhmat.

Dia mengimbuhkan, berdasar petunjuk dari Kemendikbud, masalah ini bisa diselesaikan dengan melakukan proses sinkronisasi ulang antara server sekolah dan sistem di pusat milik Kemendikbud. "Sebenarnya pada jam 01.00 minggu dinihari sinkronisasi sudah selesai, tapi tidak tahu kenapa masih bermasalah," katanya. (Sumber tempo.co 13-04-2015 14:48)

, ,

0 komentar :

Recommended