Monday, May 11, 2015

Superfish Menginjeksi Laman-Laman Google

Wihartoyo     Monday, May 11, 2015    

Beberapa bulan lalu pengguna lenovo sempat dibuat gerah dengan penggunaan software superfish yang sengaja disisipkan oleh Lenovo. Penggunaan adware yang sebenarnya dimaksudkan untuk memudahkan pengguna yang suka berbelanja ternyata justeru menjadi duri dalam daging bagi pengguna. Adware ini, mampu membongkar enkripsi web pengguna komputer dan akhirnya membuat komputer yang bersangkutan menjadi rentan terhadap serangan cyber. Dan yang paling ‘menggemaskan’ adalah adware ini bisa menyuntikkan iklan-iklan yang tidak diinginkan (bahkan sering menampilkan gambar perempuan dengan pakaian minim) ketika pengguna membuka web apapun.

Meskipun Lenovo telah berjanji untuk menghentikan penggunaan Superfish, namun ternyata bahaya masih mengintai para pengguna internet. Google sebagai peramban paling populer saat ini berpotensi menyebarkan Ad Injection melalui ekstensyen nya.

Berdasar riset dari Google, 4% laman google telah di-inject oleh superfish dengan iklan-iklan yang gak jelas. Dan 5.5% unique IP dari jutaan user yang mengakses laman Google diketahui telah membawa beberapa bentuk injected ads, dan paling banyak berasal dari Superfish.com (sekitar 16.000 website terkena injeksi iklan oleh Superfish.com)

Google menemukan ada sekitar 5.1% laman yang dibuka di Windows dan 3.4% laman di Mac ditengarai mengandung Ad Injection. Dan buat kita di Indonesia, ternyata kita ada pada wilayah yang termasuk besar penyebaran Ad Injectionnya. Kita masuk kepada wilayah mendekati 12.5% ( sekitar 8% pembukaan halaman web telah terinjeksi)
Impact dari penyebaran Ad Injection. Amerika Selatan, Asia Selatan, dan Asia Tenggara menjadi wilayah dengan konsentrasi injeksi yang tinggi


Google menyatakan bahwa mereka telah membuat Google Webstore lebih bersih lagi dengan membuang 192 software penipu yang telah menyebabkan 14 juta user (browsernya) terkena injeksi iklan dari Webstore.
Lebih lanjut Google mengaku telah menambahkan pengamanan baru ke Google Webstore untuk melindungi user dari ekstensyen yang menipu dan mengandung injeksi iklan.

Namun, mengingat bahwa injeksi yang berasal dari Webstore hanya berkisar 10% dari total injeksi yang terjadi, sementara sisanya berasal dari peramban yang pernah terinfeksi. Untuk itu google telah menyediakan petunjuk pembersihan peramban yang pernah terinfeksi juga meningkatkan kemampuan Safe Browsing nya.

(Dari Berbagai Sumber)

,

Recommended