Friday, November 25, 2011

Beberapa Hal yang Harus Disampaikan Kepada User Baru Linux

Wihartoyo     Friday, November 25, 2011    
Linux yang semakin cantik dan nyaman bagi mata saat ini, sungguh menarik baik bagi user pindahan maupun user baru. User pindahan yang saya maksud adalah user yang sebelumnya menggunakan sistem operasi lain, dan dalam hal ini adalah Microsoft Windows. Sedangkan user baru adalah orang yang benar-benar baru menggunakan komputer dan kebetulan yang digunakan adalah linux.  Namun, bagi sistem operasi linux sendiri, kedua-duanya adalah baru.
Nah, dengan tampilan seperti ini, tentunya user baru maupun pindahan bisa langsung jatuh cinta.
(gambar: http:/www.gnome.org)

Bagi user yang pertama kali atau masih baru menggunakan linux cukup banyak hal yang wajib disampaikan kepada mereka mengenai 'barang' baru mereka.  Untuk user pindahan, tentunya kita harus bisa menyanpaikan perbedaan Windows dan 'barang' baru mereka ini.  Berikut beberapa hal yang wajib disampaikan kepada user baru Linux.

  1. Linux bukan Windows dan Berbeda dengan Windows
    Linux adalah sistem operasi kode terbuka yang dibuat mirip Unix tetapi tidak terbatas pada penggunaan server saja. Banyak linux distro sekarang justeru lebih fokus pada pengemembangan sistem operasi desktop. Dengan tampilan yang menarik saat ini, linux banyak memikat user baru. Namun harus disadari bahwa ini adalah linux dan bukan Windows maka jangan pernah berharap linux akan mempunyai behaviour yang sama dengan windows.
  2. Tidak ada drive C
    Kebanyakan user pindahan dari windows akan kaget ketika mereka berusaha mencari drive 'C:'. Mereka tidak akan pernah menemukan itu. File tersimpan di Linux disusun pada direktori yang diatur pada hirarki logis. Bila di Windows bisa ditemukan lebih dari 1 root direktory yang direpresentasikan sebagai drive dari A sampai Z sebagai tempat untuk mounting volume, Linux sebagai Unix Like OS, hanya mengenal mounting ke direktori. Meskipun Windows bisa juga melakukan mounting ke direktori, tetapi ini tidak umum di Windows. Apalag untuk kelas desktop
  3. Tidak perlu takut tertular virus
    Bila ditanyakan mengenai serangan virus kepada user Linux yang telah lama menggunakan linux, hampir pasti jawaban mereka adalah bahwa mereka tidak/belum pernah mengalami. Namun, bila menjadi inang tanpa tertular sangat mungkin. Misal ada e-mail yang terinfeksi malware masuk ke inbox user Linux, mereka tidak akan pernah terinfeksi. Namun bila mereka mem-forward email terinfeksi tersebut kepada temannya yang masih menggunakan Windows, sangat mungkin temannyalah yang akan terinfeksi. Oleh karena itu, banyak sistem linux memasang antivirus bukan untuk melindungi diri sendiri, tetapi justeru untuk melindungi koleganya.
  4. Command Line tidak terlalu penting bagi user
    Dengan dukungan banyak aplikasi desktop management saat ini dengan 2 yang paling banyak dipakai; GNOME dan KDE, penggunaan command line
  5. Linux bisa didapatkan secara bebas
    Linux sebagai perangkat lunak kode terbuka bisa didapatkan secara bebas baik dengan mendownload langsung dari distro web nya, maupun menyalin dari pihak lain. Namun harus diingat bahwa bebas tidak berarti gratis. Ada beberapa distro linux seperti SuSE Linux (bukan OpenSuSE) dan RedHat memungut bayaran untuk bisa menggunakan produknya. Meskipun diatasnamakan support, namun pada salah satu EULA (SuSE Linux Enterprise), ada klausul bahwa CD hanya bisa diinstall pada device dalam Organisasi yang telah melakukan pembelian SuSE Linux Enterprise
  6. Install Applikasi adalah hal yang berbeda
    Bila di Windows user pindahan telah mengenal 'setup.exe' atau '*,msi', maka di linux akan ditemui lebih banyak cara untuk menginstal perangkat lunak. Di Ubuntu user bisa menemukan Synaptic, aptitude, atau apt-get. Synaptic adalah antar muka interaktif untuk melakukan installasai di Ubuntu. Di SuSE dan OpenSuSE user bisa menemukan Yast. Pada distro lain mungkin menggunakan Software management yang lain lagi. Selain instalasi online dengan Synaptic maupun Yast, user juga masih bisa menginstall individual file secara local offline. Disini Ubuntu sebagai varian dari debian, masih menggunakan debian package manager
  7. Tidak akan diketemukan ekstensi file seperti *.exe dan lainnyaBerbeda dengan Windows, Linux sebagai sistem operasi yang mirip Unix, masih menggunakan file mode untuk menentukan akses dan habit terhadap file maupun user
Ada yang bisa menambahkan????

Monday, November 21, 2011

Lampu Kota Bisa menjadi Petunjuk Peradaban Planet ExtraSolar?

Wihartoyo     Monday, November 21, 2011    

Dalam pencarian peradaban extraterrestrial, para ahli astronomi selalu mendasarkan pada pencarian sinyal radio dan sinar laser ultra pendek. Namun pada kertas kerja yang baru, Avi Loeb (dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics) dan Edwin Turner (Princeton University), menyarankan satu teknik untuk menemukan aien: "Mencari kota alien mungkin akan memperkecil kemungkinan, namun membutuhkan resource yang lebih sedikit. Dan, bila kita bisa berhasil, ini akan merubah pandangan mengenai tempat kita di alam raya ini." begitu kata Loeb.

Apabila alien memang membuat cahaya buatan untuk menerangi kehidupan malamnya sebagaimana diungkapkan dalam gambar, maka teleskop generasi mendatang harus mampu mendeteksi keberadaannya (Kredit: David A. Aguilar (CfA))


Sangat sederhana, namun pemikiran sederhana inilah yang mahal harganya. Seperti banyak metoda-metoda yang dikembangkan oleh SETI (Search for Extra Terrestrial Intelligence) yang mendasarkan pada anggapan bahwa alien akan menggunakan teknologi yang tidak jauh berbeda dengan manusia, saran Loeb dan Turner mendasarkan bahwa alien akan menggunakan cahaya buatan untuk memberi penerangan pada saat gelap mereka.
Tentunya melihat cahaya dengan intensitas kecil akan lebih sulit, apalagi dari tempat yang sangat jauh. Dan, pastinya akan memerlukan teleskop yang berbeda dari yang ada sekarang.  Ini pun harus diuji dulu terhadap object-object terdekat dari system kita.  Loeb dan Turner mengkalkulasikan bahwa teleskop harus bisa mendeteksi kota seukuran Tokyo dari jarak sejauh Sabuk-Kuiper, sehingga bila memang ada kota di luaran sana, kita bisa melihatnya.
"Ini sangat tidak mungkin bahwa ada kota di tepi tata-surya kita, namun prinsip dari ilmu pengetahuan adalah untuk melakukan penelitian" kata Turner, "Sebelum era Galielo, adalah suatu keyakinan konvensional bahwa sebuah benda berat jatuh lebih cepat dari benda ringan, tetapi beliau mengujinya dan beliau bisa membuktikan bahwa benda berat benar-benar jatuh lebih cepat dari benda ringan." sambungnya.
Sebagaimana teknologi kita yang telah berkembang dari pemancaran sinyal radio dan televisi ke kabel dan serat optik, kita menjadi lebih sulit untuk terdeteksi oleh alien.  Bila hal yang sama juga terjadi kepada peradaban alien, maka cahaya buatan pada saat malamnya bisa menjadi harapan untuk mendeteksi keberadaan peradaban alien.
Loeb dan Turner telah mensubmit tulisannya ini ke journal Astrobiologi.

Terjemahan bebas: http://www.sciencedaily.com/releases/2011/11/111103190356.htm

Thursday, November 17, 2011

Gagal Repair Network Karena Gagal Clearing NetBt

Wihartoyo     Thursday, November 17, 2011    
(Buat yang udah make win 7 harap diem. Ini dipersembahkan untuk para mania WinXP)
NetBt, apa karena ada bt nya ya makanya bikin bete? He he he...! Seringkali kita mengalami kegagalan dalam merepair network service kita. Alert ini nih yang sering nongol kalo kita gagal merepair:

Yap, bener-bener bikin bt. Nah, ternyata penyelesaiannya cukup sederhana dengan menggunakan fasilitas yang memang telah ada di Windows. Caranya? Buka command prompt atau dari 'start'->'run'->[ketik 'cmd']->[enter].  Berikut perintahnya....

C:\>netsh int ip reset c:\reset.log
Setelah menjalankan perintah itu, restart computer, dan coba lakukan repair untuk memastikan! O, ya, ternyata untuk Win 7 juga bisa menggunakan perintah yang sama. Cuma untuk 'command prompt'nya kudu di-elevasi sebagai Administrator. Monggo kalo mau nyoba!

Wednesday, November 16, 2011

PowerBuilder - Binary Data Terbatas sampai 32 KB

Wihartoyo     Wednesday, November 16, 2011    



Hmm...., ini sebenarnya masalah lama yang pernah aku tangani. Namun kemarin ada lagi temen yang menanyakan hal ini, "Kenapa binary data waktu dieksekusi dengan updateblob make ODBC untuk Sybase ASE gak perah bisa lewat dari 32KB?"
Sebenarnya ini bukan keterbatasan, tapi memang batas yang telah di-set pada file konfigurasinya. Ini dilakukan untuk menjamin performa baik aplikasi maupun database.  Seperti diketahui bahwa Sybase ASE menggunakan device files dan databases nya ditanamkan ke dalam device files tersebut serta binary data ikut dibenamkan ke dalam database dan bukan pada files yang tersimpan pada direktori file system.  Dengan kondisi ini, ukuran 32KB untuk binary data bisa dianggap sebagai ukuran yang cukup kecil namun masih bisa mewakili karena toh untuk file gambar (misal) dalam format jpg dengan ukuran 32Kb masih cukup baik untuk ditampilkan lagi.  Namun pada beberapa kasus, seperti salah-satunya yang dihadapi teman tadi, kita sering tidak bisa men-drive user untuk membatasi ukuran file sampai maksimal 32KB.  Disamping kemampuan si user sendiri, atau dengan alasan kecepatan pelayanan karena si user kebetulan juga melayani kastemer, seringkali kita mengabaikan optimasi performa dengan membatasi besar data, untuk kemudian hanya mengandalkan optimasi pada performa mesin dan komunikasi saja. Ini tidak salah, sampai pada batas yang bisa diterima.
OK, kita kembali ke PowerBuilder.  Untuk koneksi database Sybase ASE menggunakan ODBC, kita bisa melakukan perubahan konfigurasi default dengan memodifikasi file %INSTALLATIONROOT%\Sybase\Shared\PowerBuilder\pbodbxxx.ini. Dimana %INSTALLATIONROOT% biasanya adalah pada "C:\Program Files" atau "C:\Program Files (x86)" untuk windows 64bit, sedang xxx pada pbodb menujukkan versi PowerBuilder terinstall pada mesin atau PowerBuilder yang kita yang akan kita modifikasi file konfigurasinya.  Dengan menggunakan notepad, kita buka file pbodbxxx.ini dan cari pada bagian "[SQL SERVER]".  Hati-hati dengan hasil temuan, karena ada 2 bagian yang mengandung SQL SERVER, satu adalah [MICROSOFT SQL SERVER] sementara yang lain adalah [SQL SERVER]. Kenapa sama-sama menggunakan SQL SERVER, karena baik Sybase ASE maupun Microsoft SQL Server memang pernah dikembangkan secara bersama oleh Sybase dan Microsoft. Kita ambil yang [SQL SERVER] saja.  Perhatikan potongan berikut,

[SQL Server]
PBCatalogOwner='dbo'
PBSyntax='SYBASE_SYNTAX'
PBDateTime='DEFAULT_DATETIME'
PBFunctions='SYBASE_FUNCTIONS'
PBSpecialDataTypes='SYBASE_SPECIALDATATYPES'
PBObjectIDs='YES'
PBMaxBlobSize='32767'
PBMaxTextSize='32767'
PBDWDynamic='NO'
SQLSrvrTSPrefix='0x'
PBTrimCatCharColumns='YES'
PBUseProcOwner='YES'
IdentifierQuoteChar='"'



Nah, kita hanya perlu untuk melakukan modifikasi pada bagian yang diblok hijau.  Untuk file gambar, kita ubah nila PBMaxBlobSize sesuai kebutuhan kita.  Sementara untuk text kita ubah PBMaxTextSize.  Nilai yang tertera dalam satuan bytes.  Jadi, silakan dan selamat mencoba.....

Thursday, November 10, 2011

Bisnis IT bisa Bersahaja?

Wihartoyo     Thursday, November 10, 2011    
Kalau bicara perusahaan IT, sebagian dari kita mungkin akan berfikir tentang sebuah tempat yang merepresentasikan sebuah tampilan modern. Bukan hanya fisik yang mungkin berupa gedung yang keren lengkap dengan fasilitas foo-court atau gym, tetapi bagi penghuninya juga ada shift malam atau penggunaan bahasa internasional untuk komunikasi harian. Tapi bila melihat salah satu perusahaan BPO (Business Processing Outsourcing) call center di pinggiran India, RuralShores, gambaran ini tidak berlaku.



Orang-orang ini bukan baru keluar dari kondangan, tapi baru keluar dari kanor mereka

 Apabila ada kesempatan mampir ke perusahaan ini, segala gambaran tentang kenyamanan sebuah perusahaan yang menangani teknologi tinggi bakal lenyap.  Kita tidak akan menemukan Air Conditioner yang bakal bikin kita terkantuk-kantuk di sana.  Ruangan yang berpendingin hanyalah ruangan tempat dijalankannya server mereka.  Tapi jangan salah, meskipun kondisinya hanya seperti ini, dan listriknya pun gak jauh beda dengan kondisi di Indonesia, byar-pet, namun, mereka telah menyediakan genset untuk backup dan uninterruptable power supply yang cukup memadai untuk menjamin layanan tetap berjalan.

Bayangkan betapa panasnya ruangan ini...
Namun, dengan kondisi yang tidak bisa dibilang mewah ini, salah satu perusahaan BPO, NextWealth, dengan empat call center di tiga tempat,  saat ini telah mempunyai 500 orang pekerja dan menurut perkiraan yang punya, akan berkembang mencapai 10.000 orang dalam tiga tahun ke depan.
 Bila memperhatikan, perusahaan-perusahaan yang dilayani oleh perusahaan-perusahaan call center di pinggiran India yang bukan hanya perusahaan dalam negeri India, tetapi termasuk perusahaan-perusahaan dari Eropa, maka kita tidak bisa menganggap bahwa mereka menjalankan bisnis sekadarnya saja. Dari sini, juga ada yang bisa kita lihat, bahwa mereka bisa memberikan lebih tanpa harus menghamburkan modal untuk hal yang tidak terlalu penting. Dan bila melihat angka-angka penyerapan tenaga kerja, ini bisa dibilang sebagai salah satu alternatif untuk mengatasi angka pengangguran, karena sebagaimana terjadi di India juga, mereka tidak terlalu mengada-ada.  Bisnis ini bisa menjaring lulusan-lulusan lokal, lulusan SMA, ibu rumah tangga, bahkan drop out sekalipun.
Hanya, apabila kita berharap ini bisa dijalankan di Indonesia tanah air kita, mungkin untuk saat ini mungkin kita hanya bisa berharap. Bila tenaga murah bisa dibilang sama dengan India, ada satu hal yang agak sulit diharapkan: bandwidth. Karena, bisnis ini menuntut ketersediaan bandwidth; sesuatu yang berbeda di Indonsia dibanding India.

disarikan dari:

Wednesday, September 28, 2011

Ikan Cupang (Betta)

Wihartoyo     Wednesday, September 28, 2011    
Ini mungkin tulisan pertama ane yang ngebahas tentang ikan. Ikan, perikanan dan bukan perikiri. He he he... perikanan itu, hmm... fakultas tempat ane sekolah dulu. Ha!!! Jangan kaget, ane emang aseli lulusan perikanan IPB tahun 1995. Yah, lulusan perikanan yang nyasar ke IT salah satunya ya ane ini.
Ok, untuk tulisan (perikanan yang) pertama ini, ane pengin ngebahas ikan cupang alias betta atau lengkapnya untuk ikan cupang adu ya betta splendens. Kenapa ane pilih ikan ini? Pertama, karena ane inget himpunan kemahasiswaan jurusan ane HIMAKUA bukan himpunan mahasiswa kualat tapi HImpunan MAhasiswa aKUAkultur.  Logo himpunan ini adalah ikan betta ini.  Jadi ya inget-inget masa lalu la....
Ikan cupang atau yang tadi ane sebut sebagai ikan betta ini ane pikir salah satu ikan air tawar yang paling bergaya. Ikannya kecil emang, tapi lagaknya walah-walah! Kagak boleh ada yang ngalahin pokoknya. Makanya ikan ini kalo dicampurin bakal bikin keributan.  Bahkan ni..., kalo lagi dikawinin pun bakal seru ceritanya.  Seringkali betinanye babak belur dibikin ama jantannya. Wadowwww!
Betinanya
Ikan cupang yang punya nama keren Siamese Fighting Fish (mungkin artinya ikan aduannya orang-orang siam kali...?) atau Betta Splendens punya silsilah dari kerajaan (kingdom) Animalia, phylum chordata (punya tulang belakang) pada class Actinopterygii dalam ordo (order) Perciformes dari keluarga (family) Osphronemidae dengan genus Betta. Nama species Betta Splendens.
Berbeda dengan dunia manusia dimana tampang perempuan seringkali lebih 'gemerlap' dibanding laki. Pada dunia betta, pejantan justeru terlihat lebih 'gemerlap' dibanding betina. Dan, mungkin, dibanding jenis ikan hias jenis lainnya, beliau ini termasuk ikan hias yang paling sering di-silang kan untuk mendapatkan varian yang, kebanyakan menginginkan, lebih kuat. Ya, karena emang kebanyakan buat diadu sih.  Tetapi, untuk jenis slayer, persilangan kebanyakan dilakukan untuk mendapatkan varian yang lebih indah.
Ikan cupang termasuk ikan yang tidak terlalu rewel untuk dipiara. Cukup dengan air yang bersih dengan pH normal 6 s.d. 8, cukup aerasi dan pastinya cukup dikasih makan. Karena beliau ini termasuk karnivora, maka pakan yang paling murah mungkin adalah jentik nyamuk yang bisa didapatkan di kubangan-kubangan di sekitar Jakarta.  Tapi, terus terang ane gak saranin kasih pakan yang ini. Bahaya buat kitanya.....!  Daphnia (pada postingan nanti insya Allah ane tulis tentang Daphnia deh...) yang lucu dan imut juga boleh dikasiin buat pakan. Untuk yang lebih keren (baca: mahal) boleh juga dikasih Artemia. Tapi memang ono rego ono rupo, makanya kalo dikasih artemia biasanya sang Cupang juga bisa tampil lebih cantik.
Dan karena ini termasuk ikan yang cukup keren dan terkenal, mungkin buat nyarinya gak akan sulit. banyak Aquarium menyediakan ikan jenis ini. Ok, sampe di sini dulu ya....... nanti kalo sempet kita bahas lebih lanjut.

Thursday, September 22, 2011

Seberapa Cepat Kita Bergerak?

Wihartoyo     Thursday, September 22, 2011    
Menurut Guiness Book of World Recrd, gelar manusia tercepat disandang oleh Michael Johnson (US, Atlanta, Georgia, 21 Juli 1996) yang mampu lari 200m dalam waktu 19.32 detik atau sekitar 10.35 meter per detik. Tetapi sebenarnya manusia bisa bergerak lebih cepat dengan bantuan binatang seperti kuda, atau ketika terjun dari gedung tinggi, atau menggunakan mesin seperti mobil atau pesawat terbang. Rekor kecepatan tertinggi pesawat berawak yang ada saat ini dipegang oleh Lockheed SR-71 "Blackbird" dengan kecepatan sekitar 3500km/jam atau 600 m/detik. Gak terlalu kalah sih dibanding International Space Station yang mengorbit pada kecepatan sekitar 7725 m/detik.
Pada skala yang lebih besar, revolusi bumi mengitari matahari telah membuat kita bergerak pada kecepatan 18.5 mil/detit atau sekitar 30km/detik sehingga gak salah dong kalo saya bilang; kita masing-masing sebenarnya bergerak terus dengan kecepatan 30km/detik.
Kemudian, karena kita juga merupakan bagian dari suatu bintang pada suatu galaksi, ternyata, kita bergerak satu sama lain dalam satu Local Group ke arah konstelasi Hydra dalam kecepatan 600km/detik. Nah lo... betapa cepatnya ternyata kita ni...


Terjemahan bebas dari wikianswer.

Tuesday, September 20, 2011

Punya Orang Sih...[HIPAA Security Assesment Toolkit]

Wihartoyo     Tuesday, September 20, 2011    

Friday, September 16, 2011

Facebook, Internet, dan Indonesia

Wihartoyo     Friday, September 16, 2011    
Pagi ini ane baca tulisan interfiyu abc nyus sama COO (Chief Operating Officer) nya pesbuk Sheryl Sandberg. Ada hal yang cukup menggelitik dari interiyu itu adalah pernyataan sang COO bahwa facebook itu temennya pengangguran dan smol bisnis. Walah..., untung yang bilangnya adalah mBok Sheryl coba kalo yang bilang teh Kanjeng Mamih, bisa berabe urusan. Kalo yang bilangnya kanjeng Mamih bisa ada dua pengertian. Pertama, merendahkan fesbuk karena artinya fesbuk tuh kagak produktif babar blas.  La ya mau gimana? La wong yang make aja para pengangguran. Dan ndhak keren banget wong yang make cuma perusahaan kecil alias smol bisnis.  Kedua, merendahkan semua pengguna fesbuk. Karena ini menjadi satir yang tajem. Coba, masa pengguna pesbuk dianggep pengangguran?
Tapi, karena pernyataan itu keluar dari mulutnya mBok Sheryl Sandberg pasti yang denger dan yang baca bakal ati-ati mencernanya.  Ternyata maksudnya si mBok ni, banyak pengangguran yang menggunakan fesbuk dan tertolong untuk mengupdate status nya dari pengangguran menjadi bekerja melalui media fesbuk.  Memang, kalau memperhatikan yang dibilang mBok Sheryl ni, melalui pertemanan di fesbuk seseorang yang kehilangan pekerjaan dengan sistem getok tular a.k.a mulut status ke mulut status, bisa tertolong unuk mendapatkan pekerjaan. Disamping itu, bila perusahaan yang dituju juga mempunyai lapak alias fanpeigj, seorang pencari kerja bisa mempelajari perusahaan dimaksud (nah kalo ini mungkin lebih menguntungkan perusahaan, karena perusahaan bisa melakukan penilaian kepribadian melalui halaman akun pesbuk pencari kerja).
Kemudian kalo pesbuk tu temennya smol bisnis, gak ada masalah. Secara tersurat maupun tersirat secara gamblang bisa dilihat, bahwa memang banyak smol bisnis maupun orang yang baru merintis suatu bisnis baik iseng maupun serius, menggunakan fesbuk untuk menjalankan usahanya itu.
Kemudian bagaimana dengan negeri kita tercinta Indonesia Raya yang tercatat internetworldstats hanya 4.2% dari seluruh pengguna internet asia, dengan sebagian besarnya adalah pengguna fesbuk dan menduduki peringkat #2 pengguna fesbuk terbanyak di dunia? (Hampir seluruh pengguna internet Indonesia adalah fesbuk user?)
Jadi di Indonesia banyak pengangguran? La ndhak gitu ceritanya. di Indonesia yang dengan tingkat penetrasi internet ngan 16% doangan karena saking mahalnya tarip, sebagian pengguna internet di  Indoensia (48%) melakukan akses internet melalui device yang ngirit, henfon. Itupun mahal (dan lelet). Bayangin aja, ada operator yang dengan bangganya memberikan bonus data yang cuma sebesar 5MB.  Atau ada juga yang memberikan data 30M dengan Rp. 3/kb.  Apanya yang murah, la wong itu berarti Rp.3000 per MB. Satu lagu aja masih kurang tuh, apalagi dengan didukung koneksi yang kurang bagus. Donlaud 3MB bisa makan Rp. 9000,00 lebih. Sekali makan siang buat ane. Jadi ya wajar 48% pengguna menggunakan henfon dan menduduki rangking #2 pengguna fesbuk. Apalagi didukung dengan makin maraknya henfon china (beberapa dengan merek Indonesia) yang bertebaran dengan harga murah dengan kemampuan buka internet. Dan lebih tajem lagi, gelagatnya sebagian user fesbuk yang menggunakan henfon untuk eksis mungkin gak tahu bahwa yang dia buka adalah http://www.fesbuk.com karena mereka cukup mengklik syotkat dengan lambang 'f'. Nah lo....!
Kadang ane juga sering ngiri sama tetangga di kampungnya mBah Lee Kwan Yew. Karena kata orang yang pernah mampir ke kampungnya mBah Lee ini, di kampungnya mBah Lee main internet tu murah. Bahkan di tempat tetangganya mBah Lee juga, di kampungnya Upil Ipil Upin Ipin, dengan penetrasi 58% pastinya juga murah. Tapi, apa ini bukti bahwa orang Indonesia kaya-kaya? Ndak, karena banyakan yang diakses orang Indonesia, adalah fesbuk versi wap dengan tingkat keiritan yang tinggi. Oh, kasian deh sayah.......
Tapi terkait penuturan mBok Sheryl, fesbuk yang notabene cuma bisa ditemui di internet, meskipun tarif internet masih relatip mahal, fesbuk masih bisa jadi kawannya para penganggur melalui kawannya lagi. Kalo kawannya itu masih ndhak bisa ya lewat kawan dari kawannya itu. Kalo ndhak bisa juga, ya lewat kawan dari kawan kawannya. Kalo masih ndhak bisa? Ha ha ha... orang Indonesia selalu punya cara.

Saturday, September 10, 2011

KingSoft Office 2012, Gratis dan Alternatif terbaik Microsoft Office

Wihartoyo     Saturday, September 10, 2011    

Ini malam ceritanya ane mau bikin dokumen, namun apa daya somputer belum ada office suite-nya. Iseng ane tanya ke mBah Gugel,"Office suite free" apa aja. Hasilnya, beberapa baris awal menceritakan tentang OpenOffice, LibreOffice, IBM Lotus Symphoni.  Tapi pada salah satu baris nongol KingSoft Office. Bagi beberapa orang KingSoft Office udah gak asing lagi. Applikasi Office suite yang sangat-sangat-sangat dan sangat memper dengan Microsoft Office.
Micosoft Office? Kenapa harus Microsoft Office?
Mau gak mau, suka gak suka, saat ini kita memang sudah terjebak dengan hampir seluruh produk Microsoft. Sebagagian besar pengguna somputer di dunia ini masih suka menggunakan Windows sebagai operating system-nya dan Microsoft Office sebagai Office Suite nya. Ane aja nih, yang aselinya adalah pengguna Word Perfect yang bagi ane memang bener-bener perfect dan pada masanya teknologinya sangat jauh meninggalkan Microsoft Word. Tetapi karena orang lain menggunakan Microsoft Word, dan ane gak mau bekerja sendiri, artinya gak mau kalau satu kerjaan cuma ane saja yang ngerjain, akhirnya dengan amat sangat terpaksa plus gak rela, akhirnya ane kudu make Microsoft Word juga. Hal lain yang harus ane tinggalin adalah Quattro Pro dengan kemudian mengadaptasi Microsoft Excel.
Ketika kesadaran hukum mulai bertambah (uppsss.....! hi hi hi...!), plus keengganan menggunakan produk Microsoft, plus memang cari yang gratisan, OpenOffice mulai dilirik.  Ketika Sun dicaplok sama Oracle dan komunitas OpenOffice mendirikan LibreOffice, meskipun sampai saat ini OpenOffice masih gratis, tetep aja beralih ke LibreOffice.  Tetapi baik OpenOffice maupun LibreOffice sama-sama sangat berbeda dengan Microsoft Office yang sudah terlanjur mendarah daging sehingga agak sulit untuk menyesuaikan diri dengan yang lain.
Kesulitan lain muncul karena 'keangkuhan' Microsoft yang hendak menstandarkan format dokumennya menjadi standard ISO melalui ECMA. Sementara disisi lain ada OASIS dengan  hajat yang sama dengan mengangkut Open Document Format. Ini, kemudian menimbulkan perseteruan yang membingungkan. Meskipun kemudian perseteruan ini 'dimenangkan' oleh Microsoft dengan Office Open XML menjadi standar ISO (cerita panjangnya), tetap standar yang diidamkan masih belum bisa dinikmati. Maklum, karena di sini yang dimenangkan adalah Microsoft, lembaga yang kurang mendukung gerakan software bebas. Bahkan Richard Stallman bilang, "Microsoft nih nawarin lisensi patent yang gratis buat OOXML dalam kondisi yang kagak memungkinkan implementasi secara gratis." Nah lo.... Ya wajar aja, mas Richard ni gusar, karena menurut mas Richard tuh, Microsoft tidak sepenuhnya mendokumentasikan OOXML. Dan sepertinya mas Richard nih bener juga karena hampir semua Office Suite application gak ada yang bisa membuka dengan sempurna dokumen yang dibikin make Microsoft Office. Taruhlah misalnya OpenOffice 3.0 yang dikatakan sudah mampu membuka Office Open XML nyatanya meskipun dokumen terutama text document, pasti formatnya berantakan bin acak adut alias mawut. Tuh... kan....
Kembali ke KinfSoft Office.  Menurut ane, ini adalah satu-satunya Office Suite lain di luar Microsoft yang mampu berkomunikasi dengan Microsoft Office dengan sangat baik meskipun belum terlalu sempurna, KingSoft Office mampu membuka dokumen produk Microsoft Office 2007 dengan lebih baik dibanding yang lain. Bahkan untuk versi 2010-nya mempunyai interface yang mengingatkan kita kepada Microsoft Office 2003.  Kelebihan lain dari KingSoft Office adalah harganya yang cukup murah. Di Indonsia harganya berkisar di angka Rp. 600 - 700 ribuan. Bahkan..... untuk versi 2012... KingSoft melepas Office-nya untuk desktop sebagai freeware. Kemudiannya lagi, dokumen yang disimpen melalui KingSoft Office juga tidak terlalu banyak salahnya ketika dibuka di Microsoft Office 2007. Jadi, monggo kalau mau donloud.

Thursday, September 8, 2011

Wow Ada Jejak UFO di Dasar Laut

Wihartoyo     Thursday, September 08, 2011    
Suatu ekplorasi dasar laut yang dipimpin oleh peneliti dari Swedia, Peter Lindberg telah menemukan suatu bentuk yang mirip dengan piring terbang jatuh. Tim Lindberg telah sukses menemukan kapal kargo yang tenggelam dengan  menggunakan sonar untuk mencari kapal yang tenggelam berabad lalu. Dan disamping penemuan mereka itu, mereka juga mengklaim telah menemukan suatu bentuk / object melingkar misterius yang mungkin iya / muingkin bukan adalah suatu object extra terestrial.
Tim Peter Lindberg's menemukan sesuatu yang mirip piring terbang di dasar samudera
CREDIT: www.oceanexplorer.se
Lindberg menerangkan bahwa teamnya menemukan object tersebut di dasar lautan antara Finlandia dan Swedia pada kedalaman 300 kaki. "suatu bentuk lingkaran dengan diameter sekitar 60 kaki. Anda bisa lihat  beberapa bagian yang aneh, dan menurut pengalaman saya sebagai profesional selama 18 tahun, saya belum pernah menemukan hal yang seperti ini. Benda ini bentuknya betul-betul melingkar"
Misteri itu semakin menguat ketika Lindberg menambahkan ceritanya bahwa dia melihat bukti-bukti bekas guratan di dekatnya seakan-akan sesuatu telah terseret kearah dia menemukan lingkaran itu. Hmmm.... 
(sumber: http://www.space.com dan http://www.oceanexplorer.se/press.html pada agustus/september 2011)

Wednesday, September 7, 2011

ACH Payment Cancelled

Wihartoyo     Wednesday, September 07, 2011    
Beberapa hari terakhir ini, terus terang ane agak terganggu dengan e-mail yang meskipun sudah tersaring masuk junk tapi content-nya cukup mengusik rasa penasaran yang terdorong oleh kehati-hatian ane.  Subject-nya cukup menggelitik. "ACH Payment Cancelled". Payment apaan ya? Apalagi waktu nengok content-nya.
Wrrr...., seakan-akan ane punya akun dan pernah melakukan transaksi dan transaksi itu ada yang 'nguthak-athik'.  Ane emang kagak punya akun di nacha (he he he, kaya tokoh hero china dengan roda apinya), tapi bisa jadi kan ada yang memang make imil ane buat bikin akun. Waw! Gawat...! Tapi...., kalo dilihat dari pengirimnya, hmmm.... @nacha.us, ada lagi yang dari @nacha.org. Wah wah wah...., emang benar domain itu milik suatu institusi bernama nacha baik yang dot u-es maupun yang dot org. Tapi kalo ane check imil ane dengan seakan-akan lupa password melalui website yang dot org, ternyata e-mail ane gak dikenali alias gak ada record mengenai e-mail ane. Alhamdulillah!  Kemudian, ane coba tanya ke mbah gugel dengan kiword seperti judul postingan ini. Dan.... ternyata......, imil ini adalah hoax yang berisi malware.  Coba check alamat ini, http://www.hoax-slayer.com/aca-payment-cancelled-malware.shtml. He he he.... emang benul sih, coba perhatiin attachmentnya dalam format kompresi zip. Tapi di box nya dibilang dalam format exe self-extracting archive. Artinya, kalo iya bener itu adalah suatu dokumen, kok olehe repot, udah dikompres, dibikin self-extract, kemudian dibikin kompres lagi. Wadow... repotnya...! Dan, ternyata (karena ane make linux) dengan sedikit dag-dig-dug plus beberapa keberanian, ane buka pula itu attachment, dan *.exe nya ane buka juga make archive manager.  Bah.... emang gak ada itu  *.pdf file yang dijanjikan, kecuali beberapa script yang berbahaya buat OS bikinanya Bill Gate.  So, kesimpulannya... benar... ini memang 100% hoax plus. Plusnya ya itu mallware.
Dan ternyata ada pernyataan dari NACHA sendiri di sini : http://www.nacha.org/news/newsDetail.cfm/RecentBusinessNewsID/207

Tuesday, August 30, 2011

Bingungnya Puasa di Indonesia

Wihartoyo     Tuesday, August 30, 2011    
Bukan hari rayanya yang bikin bingung, tapi pemerintahnya yang bikin bingung. Karena defaultnya Ramadhan tuh 29 hari, kalo gak terlihat bulan baru dibulatkan 30 hari. Nah di Indonesia ini udah bertahun-tahun Ramadhan selalu 30 hari (setidaknya yang masih ada dalam ingatan, 4 tahun berturut-turut). Apa yang salah di Indonesia? Kenapa di wilayah timur tengah selalu 29 hari dan 30 hari adalah kasus? Bahkan, tetangga kita Malaysia saja selalu 29 hari dan 30 hari adalah kasus. Untuk itu, dengan berserah diri kepada Allah SWT dan dengan alasan bahwa berpuasa pada hari raya adalah haram, serta keyakinanku bahwa beragama tidak dipengaruhi oleh posisi geografis kita dan harus terbebas dari kepentingan politik manapun, dengan tetap berserah diri kepada Allah, hari ini aku batalkan puasaku dan apabila memang perlu, Insya Allah aku akan berpuasa di lain hari.

http://www.detiknews.com/read/2011/08/29/234309/1713375/10/arab-saudi-juga-rayakan-idul-fitri-selasa-30-agustus?n991102605

http://www.detiknews.com/read/2011/08/29/230814/1713372/10/kbri-tokyo-gelar-salat-id-30-agustus?nd992203605

http://www.detiknews.com/read/2011/08/29/221722/1713368/10/malaysia-rayakan-idul-fitri-besok?nd992203605

http://nasional.kompas.com/read/2011/08/29/21220098/Lebaran.di.Malaysia.pada.Hari.Selasa.30.Agustus

Friday, August 26, 2011

Migrasi PowerBuilder Application Server ke Enterprise Application Server

Wihartoyo     Friday, August 26, 2011    


Latar Belakang

PowerBuilder Application Server adalah feature yang disediakan oleh Sybase PowerBuilder untuk mengembangkan aplikasi  n-tier.  Dengan menggunakan fitur ini, seorang developer bisa mengembangkan server application dan client application dengan hanya menggunakan PowerBuilder.  Lebih jauh lagi, server yang dikembangkan dengan menggunakan fitur ini mempunyai reliabilitas yang cukup baik. Namun, ada masalah pada skalabilitasnya dimana selain bergantung kepada kapasitas windows operating systemnya juga bergantung pada kemampuan powerbuilder application server yang tidak bisa menghandle lebih dari 255.
Permasalahan berikutnya yang tidak kalah pentingnya adalah kenyataan bahwa fitur PowerBuilder  application server sudah tidak bisa lagi ditemui pada PowerBuilder versi terakhir.  PowerBuilder versi 7.0.3 adalah versi terakhir yang masih membawa fitur powerbuilder application server.  Sementara, PowerBuilder 7.0.3 adalah versi yang dioptimized untuk windows 9x . Windows XP masih bisa digunakan namun potensi kejadian error lebih banyak bila dibandingkan dengan Windows 9x.
Saat ini, sistem operasi windows yang umum dipakai adalah windows 7.  Sistem operasi ini, bila dilihat dari tampilannya akan membuat orang berfikir bahwa Microsoft telah membuat suatu lompatan lagi seperti  yang pernah dia lakukan dari Windows 3.1.1 ke Windows 9.5.  Apalagi bila mau memperhatikan perkembangan sampai munculnya windows 7 yang didului dengan Windows Vista yang kemudian dikenal sebagai produk gagal.  Artinya Windows 7 seakan dibuat untuk memperbaiki kegagalan windows vista.  Artinya lagi, Windows 7 berbeda dengan Windows Vista dan sangat berbeda dengan Windows XP apalagi windows 9x.
Dalam hal lain, memang Windows Emulator atau disingkat sebagai wine bisa menjalankan beberapa aplikasi windows dengan baik pada environment, apalagi Microsoft dengan Windows nya pada environment windows; tentunya Microsoft  akan tetap mempertahankan kompatibilitasnya terhadap aplikasi-aplikasi windows versi sebelum windows 7.  Namun dalam satu kesempatan pernah ketika membuka library yang berasal dari direktori yang berbeda dengan menggunakan PowerBuilder 7.0.3 pada Windows 7, yang muncul pada box library list hanya file-file library dari direktory terakhir. List File-file yang telah terbuka  yang berasal dari direktory lain sebelumnya hilang.  Suatu behaviour menyimpang yang dihasilkan oleh suatu fungsi yang sama.  Dalam hal ini, yang pasti adalah bahwa PowerBuilder menggunakan Windows API yang sama baik untuk windows 7 maupun XP.  Namun pada Window 7 ternyata memberikan respon yang berbeda.  Bagi saya, satu contoh kegagalan sudah sangat mencukupi  untuk mencurigai bahwa masih banyak kegagalan yang mungkin timbul.
Kegagalan-kegagalan yang mungkin muncul adalah kegagalan service di sisi server atau kegagalan operasional di sisi client.  Kegagalan-kegagalan ini akan muncul dari response yang mungkin berbeda pada Windows 7 dibanding pada Windows XP / 9x.
Dari paparan di atas sangat bisa dimengerti bahwa pencarian alternatif powerbuilder application server menjadi sangat mandatory.  Pada tulisan kali ini saya akan mencoba untuk mengambil alternatif dengan menggunakan Sybase EAServer.

Persiapan Migrasi
Dalam migrasi ini saya akan menggunakan PowerBuilder 10.5.2 dan Sybase EAServer 6.0.2 karena license produk yang ada adalah PowerBuilder 10.5 yang telah di patch menjadi 10.5.2.  Sedangkan EAServer 6.0.2 dipilih karena supportnya untuk PowerBuilder 10.5.2. Sebenarnya PowerBuilder 10.5.2 pun belum dioptimized  ke Windows 7, namun sampai saat ini saya belum menemukan perbedaan behaviour untuk PowerBuilder 10.5.2 di Windows 7 maupun di Windows XP.
EAServer dijalankan di atas Linux 2.6.  Hal ini dilakukan untuk mendapatkan value added dari migrasi aplikasi.

Proses Migrasi
Kenali  Object Yang akan Kita Migrasi
PowerBuilder adalah IDE yang telah mendukung OOP, dengan memperhatikan desain utama dari aplikasi yang akan kita migrasi maka kita bisa menentukan strategi migrasi dengan lebih baik.

Menghilangkan semua Visual Object.
Semua visual object yang umum digunakan pada PowerBuilder Application Server harus dihilangkan dan semua method yang mempergunakan visual object harus segera disesuaikan agar tidak lagi menggunakan visual object dimaksu.  Visual object tidak disupport oleh EAServer.

Hindari Penggunaan Global Variable
Global Variable dihilangkan atau dipersempit scope nya hanya menjadi instance variable dengan akses protected.  Karena scooping untuk Global dan Instance variable sangat berbeda, maka perlakukan terhadap instance variable yang mewakili Global variable dan benar-benar variable dengan akses global harus mendapatkan perhatian khusus.

Tipe Data Any tidak disupport oleh EAServer
Ganti semua ANY data type assignment menjadi STRING data type dan sesuaiakan perlakuan dari terhadap ANY menjadi  perlakuan terhadap STRING.

Hindari Pembentukan Method yang terlalu besar
Buang semua method yang tidak terpakai lagi karena EAServer mempunyai  keterbatasan terhadap pengelolaan script.  Apabila masih dianggap script terlalu besar saat di-deploy ke dalam sistem, maka berarti komponen harus dipecah.  Dalam hal ini penurunan method harus mendapatkan perhatian khusus agar satu siklus proses hanya terjadi pada satu komponen.

Sebenarnya method yang terlalu besar juga tidak efektif dan dalam tuning aplikasi juga tidak disarankan karena ini akan menimbulkan terbentuknya suatu blok dalam suatu routine yang sangat jarang dipanggil tetapi harus dibuka.

Perhatikan Masalah Encoding.
PowerBuilder untuk versi 8.0 dan sebelumnya menggunakan DBCS (Double Byte Character Sets) dalam menyimpan source code ke dalam file.  Namun mulai versi  9 penyimpanan source code dilakukan dengan menggunakan unicode, dan dalam hal ini adalah UTF16LE.

Hasil Percobaan Migrasi.
Dari hasil pengamatan awal terhadap komponen yang ada pada aplication server dapat disimpulkan bahwa beberapa komponen aktif hanya digunakan 1 komponen yang merupakan turunan terakhir, sehingga bisa disimpulkan bahwa pola penurunannya hanya 1 ke 1. Dan sebenarnya secara riil ini masih belum menggambarkan OOP karena tidak ada generalisasi maupun sebaliknya.  Dari turunan pertama sampai turunan terakhir tidak ada yang dikembangkan hanya menambahkan method.
Setelah dilakukan perubahan untuk meniadakan visual object, meniadakan global variable, type data ANY; saya coba untuk deploy.  Namun sayang masih memberikan pesan kegagalan deployment oleh karena kode terlalu besar.  Akhirnya, dengan memperhatikan pola penurunan yang ada dan karena saya tidak berani untuk mengurangi method yang ada, saya putuskan untuk memecah menjadi 3 buah komponen yang saling bebas dengan mengelompokkan dengan hanya berpatokan pada kemiripan nama methodnya. Kemudian saya coba deploy. Alhamdulillah semua lancar.
Sebagaimana pada PowerBuilder Application Server, eksekusi remote object oleh client ditrigger melalui proxy object yang merupakan skeleton dari server object.  Oleh karena itu, sebagai langkah selanjutnya saya harus menggenerate proxy object di sisi client dengan terlebih dahulu membuang seluruh proxy object yang telah ada.
Telah disebutkan tadi bahwa dalam project ini, saya memecah komponen menjadi 3 komponen saling bebas.  Oleh karena di sini ada 3 komponen yang saling bebas, untuk tetap menjaga behaviour client dari yang sebelumnya terkoneksi secara state-full dengan PowerBuilder Application Server, maka koneksi dengan EAServer juga tetap saya gunakan secara state-full.  Implikasi dari penggunaan state-full ini adalah jumlah koneksi database akan mengikuti jumlah instant yang diaktifkan, dan dalam hal ini ada 3 instan sesuai dengan jumlah komponen yang dideploy.  Oleh karena sebelumnya hanya ada satu komponen, sementara setelah migrasi ada tiga komponen, maka kode pada sisi client harus disesuiakan untuk menggunakan ketiga komponen tersebut dengan mengganti instan dari remote object itu disesuiakan dengan method yang ditrigger.
Setelah semua penyesuaian di sisi client dilakukan, saya mulai mencoba untuk melakukan koneksi client ke server. Koneksi berhasil, namun sayang menu gagal dibentuk karena adanya kegagalan eksekusi komponen di sisi server. Hal ini dilakukan adalah untuk memberikan fleksibilitas object (c.q. Datawindow) assignment sehingga ketika ada perubahan terhadap object dimaksud, tidak perlu melakukan kompilasi untuk dideploy ke server.  Kesalahan yang disampaikan adalah ‘bad UTF-8 data’ pada salah satu object yang melakukan proses ekstraksi source code memasuki environment server sebelum kemudian diassign ke object lain.  Permasalahan ini tidak muncul untuk server yang dideploy ke environment windows.
Lama permasalahan ini mendapatkan penyelesaiannya.  Bahkan ketika mencari ke forum pun hasilnya nihil. Akhirnya dengan melakukan coba-coba sendiri dengan tetap menjaga fleksibilitas sebagaimana dimakasud pada awal paragraf akhirnya tekniknya dirubah dari sebelumnya:

String ls_syntax,errorteks_e
Datastore ds
Integer error_e
Ds = create datastore
Ls_syntax = LibraryExport(“path_to\libfile.pbl”,dwObjectNameArg,ExportDataWindow!)
Error_e = ds.create(ls_syntax,errorteks_e)
If error_e  > 0 then
Ds.settransobject(sqlca)
End if
Dst...

Menjadi:

String ls_Liblist
Datastore ds

Ds = create datastore
lsLibList = GetLibraryList()
AddToLibraryList(“path_to\libfile.pbd”) àperhatikan PBD file bukan PBL file
Ds.dataobject = lower(dwObjectNameArg)
Dst,,,

--pada baris akhir kembalikan library list ke nilai semula
SetLibraryList(lsLibList)

Setlah semua yang perubahan semagaimana dimaksud di atas dilakukan, komponen dideploy ulang ke server.  Oleh karena secara skeleton tidak ada perubahan, proxy object tidak perlu digenerate ulang.
Client langsung dijalankan, dan koneksi berhasil. Menu bisa ditampilkan dengan baik yang berarti perubahan yang dilakukan telah memberikan hasil sesuai yang diharapkan. Namun, sampai  di sini belum semua tujuan terwujudkan.  Pada saat ini hanya ada satu client yang bisa konek.  Bahkan client dengan username lain sekalipun masih gagal melakukan koneksi.  Bahkan dalam beberapa kondisi  menyebabkan crash.  Namun setelah semua komponen propertiesnya diset untuk thread-safe dan support-transaction koneksi bisa dilakukan untuk lebih dari 1 client.

Kesimpulan

  1. Migrasi aplikasi yang telah dibangun dengan menggunakan PowerBuilder Application Sever adalah pilihan yang logis.
  2. Migrasi PowerBuilder Application Server ke EAServer memerlukan beberapa penyesuaian.
  3. Untuk migrasi ke server dengan environment Linux atau Unix harus dihindari pengolahan source code langsung di environment server oleh karena keterbatasan pengenalan encoding.
  4. Untuk environment windows permasalah encoding relatif tidak ada.
  5. Untuk aplikasi dengan session bean state-full maka harus ditentukan bahwa komponen yang melayani aplikasi harus thread-safe.


Catatan:
Pada bebarapa test demgan menggunakan sambungan 3G yang dibatasi sampai 19 kbps, aplikasi masih bisa menjalankan fungsinya.
Applikasi masih memerlukan perbaikan karena saat ini satu aplikasi berjalan membutuhkan 3 koneksi database.

Thursday, August 18, 2011

Membatasi Akses System dari Server Lain atau Jaringan

Wihartoyo     Thursday, August 18, 2011    
Dalam suatu jaringan yang telah terinstall firewall, mungkin pembatasan akses telah diterapkan melalui implementasi suatu rule firewall. Namun, seringkali suatu server memerlukan pembatasan terhadap akses dari server lain maupun jaringan yang lebih ketat.
Xinetd super server yang biasanya telah ada pada installasi linux telah dilengkapi dengan TCP Wrapper.  Nah..., fasilitas TCP wrapper inilah yang bisa kita berdayakan untuk melindungi server dari akses-akses yang gak kita kehendaki, karena dengan tcp wrapper kita bisa hanya membuka akses dari beberapa server tertentu dan hanya pada port / service tertentu saja.  Kuncinya ada pada dua file /etc/hosts.deny dan /etc/hosts.allow.
Umumnya dalam mendefinisikan suatu pembatasan akses terkait pengamanan orang akan berpatokan pada 'semua tidak boleh kecuali yang kemudian ditentukan menjadi boleh'.
Dan, berangkat dari patokan ini pula, untuk /etc/hosts.deny boleh kita isi dengan:

                   ALL: ALL

yang berarti semuanya tidak boleh.
Sedangkan untuk membuka akses koneksi SSH dari server dengan nama SERVERKU1 dan DBServer, maka kita harus edit /etc/hosts.allow dan menambahkan baris-baris berikut.

         sshd: SERVERKU1 DBServer

Bila ingin memberikan akses kepada suatu jaringan dengan domain *.domain.ku juga maka /etc/hosts.allow akan berisi sebagai berikut.

         sshd: SERVERKU1 DBServer .domain.ku

Tetapi bila dari jaringan *.domain.ku ada pengecualian untuk host nganu, maka /etc/hosts.allow akan berisi sebagai berikut

         sshd: SERVERKU1 DBServer .domain.ku EXCEPT nganu.domain.ku

Sedangkan kalau pengin membuka semua akses dari komputer dengan nama DewaComp maka /etc/hosts.allow akan berisi

        ALL: DewaComp

Dan sebagai penutup, he he he...., semua bisa dilihat di hosts_options manual dengan menjalankan

myuser@mtmachine:~$man hosts_options

Silahkeun.....

Mars, Tetangga yang Cantik

Wihartoyo     Thursday, August 18, 2011    
Image Credit: NASA/JPL-Caltech/Cornell/ASU
Kalau saya katakan bahwa gambar di sebelah adalah gambar yang diambil dari planet Mars apakah sampeyan semua bakal percaya? Hmmm.... mungkin sebagian akan percaya sebagian yang lain tidak percaya, dan kalau ada sisanya paling juga akan ketawa. Ya, pemandangan gurun yang tenang di sebelah ini memang gambar planet Mars. Gambar ini diambil saat Mars Exploration Rover milik Nasa memasuki wilayah baru. Crater Endeavour. Saya tidak akan  membahas mengenai warna temaram yang melingkupi planet ini seperti pada gambar sebelah, karena sudah terlalu banyak yang melakukan itu. Saya gak mau ikut-ikutan tebak-tebak buah manggis; apa langit Mars itu biru atau temaram. Paling cuma jadi bahan ketawaan orang Nasa. Karena pasti mereka lebih tahu dari kita untuk saat ini.
Pada tulisan ini saya cuma pengin menuliskan sedikit hayalan tentang Mars sebuah planet yang bertetangga dengan kita dengan sehari semalam nya hampir sama dengan kita namun memiliki masa satu tahun 2 kali kita. Wajar.

Mars, planet yang pada penemuan awal ketika manusia cuma bisa mengintip dari celah teropongnya, dianggap merupakan planet yang sangat maju dengan kanal-kanal yang dibangun oleh manusia-manusia Mars. Sosok manusia yang digambarkan berwarna hijau mungil. Sampai kemudian manusia bumi membuktikan bahwa hal itu tidak bisa dibuktikan. Manusia bumi kemudian mendapati kenyataan bahwa Mars ternyata hanya sebuah planet gersang dengan atmosfer tipis (yang saking tipisnya bahkan bila kita bisa hidup disana, untuk berbicara dengan kawan pada jarak 1 meter pun belum tentu bisa dilakukan dengan berteriak). Kesimpulan manusia berubah-ubah mengenai planet ini sesuai dengan fakta yang ditemukan.  Dari kesimpulan tipisnya oksigen sampai kemungkinan adanya oksigen yang lebih kaya dari yang pernah diduga. Dan bahkan terakhir ditengarai di Mars masih ada air yang mengalir sampai dengan hari ini.  Terlepas dari apakah itu air asin (bergaram) atau bukan, yang pasti manusia pernah berkesimpulan bahwa permukaan Mars saat ini dibentuk oleh air yang mengalir pada masa lalu atau bahkan air mancur karbondioksid yang oleh sebagian orang diyakini sebagai vegetasi Mars seperti gambar berikut.

Gambar seperti terlihat di samping memang sangat menggugah orang untuk berspekulasi bahwa di Mars memang terdapat tetumbuhan dan kemudian akan menuduh NASA berbohong.  Sedangkan saya sendiri dengan mengandalkan sedikit logika lebih percaya bahwa penampakan yang mirip tanaman itu sebenarnya adalah semburan carbon sebagaimana pada gambar di bawah.

Hmmm.... tetangga kita yang satu ini memang penuh mistery. Dan saya yakin, Allah telah membuatnya begitu, agar kita sebagai manusia mau belajar. Tapi, memang sebaiknya mempelajari Mars itu jangan sampai melupakan Bumi. Rumah kita.

Wednesday, August 17, 2011

Pembelian Motorola oleh Google seperti Pisau Bermata Banyak

Wihartoyo     Wednesday, August 17, 2011    
Sebagai sistem operasi baru, Android bagi saya merupakan suatu fenomena IT yang tidak bisa diabaikan. Sama seperti mbah-nya, Google, Android datang bukan dengan pelan-pelan. Dia datang dengan kekuatan penuh merangsek bagaikan air bah mengisi setiap ruang yang mungkin untuk dia isi. Apalagi didukung dengan berkembangkan gaya hidup IT saat ini, kedigjayaan Google dan Android-nya semakin memperlihatkan ujudnya.  Dan, bagi kita di Indonesia, setelah mengalami gegap gempita Blackberry, saat ini pada Android pun tak mau kalah dengan pestanya. Meskipun berbeda dengan Blackberry yang datang bukan sekedar sebagai operating system, namun juga mesin (gadget) nya; pesta Android tak kalah meriah karena justeru melibatkan banyak vendor. Sebut saja HTC, Samsung, LG, Sony Ericsson dan lain-lainnya. Bahkan vendor-vendor 'lokal' pun banyak yang ikut terlibat dalam pesta ini.
Gegap gempita Android ini sempat pula membuat pihak Google merasa risau, dan sempat muncul rumor bahwa Google akan membatasi lisensi Android nya untuk tidak menjadi open source lagi. Namun hal ini ditampik oleh pihak Google dan menyatakan bahwa mereka hanya memperketat pengawasan terhadap Android saja.  Dan sepertinya niatan untuk memperketat pengawasan terhadap android benar-benar diwujudkan dengan pembelian Motorola oleh Google. Dalam satu sisi benar, Google akan bisa mengontrol lebih ketat penggunaan Android karena dengan Motorola (orang banyak kemudian menyebut Gogorola) yang telah menjadi milik Google, Android akan tampil lebih baik lagi sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Google. Dan disisi lain, tentunya Google harus juga mempertajam pemasaran Gogorola, karena ternyata pemenang Android saat ini justeru adalah Samsung, dan bukan Motorola. Dan yang paling mengancam Google dengan Android dan Motorolla nya adalah munculnya pernyataan bahwa alasan untuk tidak memilih Android adalah sangat benar dari Nokia.
Sangat wajar Nokia menyatakan hal ini, karena apabila Nokia memilih Android, sementara Google sebagai pemilik Android telah memiliki Motorola, maka mau tidak mau Android yang dibenamkan ke dalam gadget Nokia harus melawan Android Motorola yang sangat mungkin bisa berbeda. Jadi, marilah kita lihat, apakah kemudian Samsung justeru akan menumbangkan Motorola atau kembali ke Bada? Apakah gadget 'lokal' akan kembali ke MTK (Mediatek)? Kita lihat saja nanti......

Friday, July 29, 2011

PowerBuilder 10.5.2 EAServer 6.0.2 Linux

Wihartoyo     Friday, July 29, 2011    
Ceritanya bulan ini nih, ane lagi ada kerjaan porting powerbuilder component ke Sybase EAServer.  Targetnya mendapatkan viabilitas Sybase EAServer terutama yang berjalan di Linux untuk hosting existing application milik kantor. Oleh karena, PowerBuilder yang ada adalah versi 10.5.2, maka pilihan EAServer jatuh pada versi 6.0.2 dan developer edition tentunya.

Pertama, aku coba make OS nya Oom Bill Gate. Microsoft Windows. Fine, semuanya berjalan lancar.  Dengan beberapa penyesuaian mengikuti aturan main di EAServer, aplikasi bisa diporting dengan baik ke EAServer. Client bisa konek dan dioperasikan dengan baik. Fine bin gak ada masalah tentunya.
Berikutnya, bagaimana dengan di Linux?
Grrr....! Full masalah! Ha ha ha....!

Pada aplikasi yang berjalan saat ini ada satu logic yang dibuat untuk mengakomodasi penampilan report yang bersifat dinamis dan bisa di-deploy secara partial tanpa melakukan kompilasi ulang.

PowerBuilder dengan datawindow-nya memang sangat unik. Datawindow yang merupakan object dengan kapabilitas entry data dan data presentation bisa di-assign ke visual / non visual object pada presentasi aplikasi dengan berbagai cara.
Cara Pertama. Dengan meng-assign secara langsung dari datawindow object name yang merupakan variable string ke datawindow control maupun datastore.
::Syntax nya

dw_1.dataobject = "dwObjectName"
ds_1.dataobject = "dwObjectName"

Cara Kedua. Dengan meng-assign psr filename.  Dalam hal ini, datawindow object diekspor sebagai psr file dan diassign ke dataobject.

::Syntax nya
dw_1.dataobject = "[path_to]\psrFileName.psr"
ds_1.dataobject = "[path_to]\psrFileName.psr"

Cara Ketiga.  Dengan datawindow syntax.  Cara ini relatif dynamic dimana datawindow object yang diassign tidak harus ada pada current library list. Atau bahkan bisa dengan membuat datawindow object baru via script.  Namun di sini ane bukan mau cerita yang via script, tapi yang via datawindow object yang tersimpan pada library lain di luar current library list.  Bahkan masih dalam bentuk *.pbl.  Metoda ini menggabungkan LibraryExport PowerFunction dan Create method dari datawindow/datastore control.


::Syntax nya
String sintake,ErroTeks_e
datastore ds_e
integer error_e
ds_e = create datastore
sintake = LibraryExport("[path_to]\PBLFileName.pbl","dwObjectName",ExportDatawindow!)
error_e = ds_e.create(sintake,ErrorTeks_e)
if error_e > 1 then
if error_e > 0 then
    ds_e.settransobject(sqlca)
end if
dst....

Dari ketiga cara di atas kebetulan cara yang diadaptasi oleh aplikasi punya kantor make cara yang ketiga. Nah, lo....!
Semenjak PowerBuilder 9.0 sybase sudah merubah character encoding untuk source PowerBuilder dari DBCS menjadi unicode dengan default encodingnya adalah UTF16LE.
Entah benar enah tidak dugaan saya, inilah kemudian yang mengakibatkan kegagalan routine ini ketika dijalankan dengan memberikan error exception CORBA.MARSHAL bad UTF-8 data.
Awalnya, karena terlalu rajin, ane coba deploy ke berbagai distro utama seperti Ubuntu, RedHat, SuSE, SlackWare, dan terakhir Gentoo. berharap salah satu dari distro tersebut bisa berbaik hati dengan memberikan hasil seperti yang terjadi di Windows.  Namun jauh panggang dari api, usaha gak memberikan hasil. Kambing guling tetap mentah.....
Lama, ane berusaha untuk mencari alternatif dari metoda ini. Akhirnya kepikiran juga kayak begini:
  1. Library yang tadinya *.pbl dibikin jadi *.pbd.
  2. Kemudian library listnya diubah dengan menambahkan pbd file yang berisi datawindow object yang akan digunakan. 
  3. Kemudian assignment datawindow bisa dilakukan dengan menggunakan syntax pertama. 
  4. Pada akhir method, library list dikembalikan kepada nilai awalnya. 
Clear!
Aplikasi dideploy ke server, client di jalankan. Konek sukses. Transaksi sukses. Reporting sukses.  ALHAMDULILLAH!!!! Dan ternyata cukup sederhana.

Wednesday, July 27, 2011

20 Mobile Phone Terbaik di Dunia

Wihartoyo     Wednesday, July 27, 2011    
Sekarang ni, banyak kali judul henpon yang beredar. Beberapa judul datang silih berganti. Kalo dulu, dulu sekali, kenal henpon paling juga motorolla, ericsson, nokia.  Kemudian ericsson kongsian sama jepun bikin sony ericsson. Kemudian datang samsung yang awalnya ngekor banget sama motorolla.  Kemudian lagi, beberapa saat lalu orang indonesia sempat dibikin yuporia blackberry.  Bersamaan dengan itu juga henpon china menyerbu pasar tanah air. Dan jangan lupa pula, Macintosh juga ikut bikin bising (rame maksudnya) pasar perangkat bergerak ini dengan iPhone-nya.
Ini jadi bikin rasa pengin tahu, bagaimana sih sebenarnya rangking para henpon itu? Apa sebenarnya yang terbaik?
Beberapa pihak, oleh karena nama besar dan perbawa yang dimiliki oleh Macintosh menganggap bahwa pastinya iPhone 4, akan menduduki rangking pertama.  Anggapan yang mungkin gak salah, tapi menurut suatu survey yang dilakukan oleh techradar di inggris sono menunjukkan kenyataan yang berbeda. iPhone 4 ternyata hanya masuk 5 besar pada posisi ke-5. Posisi ke-4 diduduki oleh HTC Desire S.  Sony Ericsson Xperia Arc pun cuma bisa menduduki posisi ke-3. Dan, HTC kembali mendudukan produknya pada 5 besar pada posisi ke-2 dengan HTC Sensation.
Bila dilihat dari 4 henpon yang telah disebutkan, mungkin orang akan mengira bahwa posisi pertama akan diduduki oleh Blackberry. Namun, pada kenyataannya tidak, meskipun bila bukan kita tatap mahfum, karena posisi pertama diduduki oleh Samsung Galaxy S II.
Lah, kemanakah gerangan Blackberry?
Andai saja survey dilakukan di Indonesia, mungkin beberapa Item Blackberry akan tampil di beberapa posisi.  Ini tidak. Karena survey dilakukan di Inggris, yang terjadi justeru HTC, pendatang baru dari Taiwan, mendudukan dua item produknya di posisi ke-4 dan ke-2.  Sementara Blackberry hanya menempatkan satu item produknya, dan itupun cuma mampu duduk di rangking 20 dengan Blackberry Bold 9780. Nah lo...
Hasil rangking seluruhnya bisa dilihat di http://www.techradar.com/news/phone-and-communications/mobile-phones/20-best-mobile-phones-in-the-world-today-645440?artc_pg=2
Cuma memang dari 5 besar yang tampil, semuanya menggunakan OS Android.

Thursday, April 21, 2011

PowerBuilder oh EAServer oh dotNet......

Wihartoyo     Thursday, April 21, 2011    
Satu pertanyaan yang sering menggelitik untuk dijawab adalah, kenapa Sybase menghentikan fitur PowerBuilder Application Server di versi 7.0.3 dan fitur connectornya di PowerBuilder 9.x?
Sangat wajar agaknya bila pertanyaan ini muncul karena tidak bisa disangkal bahwa PowerBuilder Application Server adalah fitur yang sangat banyak membantu bagi banyak entitas untuk mendapatkan solusi distributed computing yang mudah dan murah pada skala tertentu.  Ooopsss..., skala tertentu, ini mungkin kiwordnya, sehingga sybase mematikan fitur ini dan tetap mempertahankan EAServer. Tapi, pikir-pikir tidak 'adil' juga bila dengan bermodal kiword skala tertentu ini, kemudian fitur ini dimatikan.  Karena tidak semua aplikasi n-tier adalah aplikasi enterprise seperti kepanjangan huruf E pada EAServer. Enterprise.  Banyak sekali kelas SOHO yang ternyata membutuhkan layanan selayaknya kelas Enterprise.  Gak habis pikir aku bila suatu SOHO harus berinvestasi sekelas Enterprise hanya untuk menjalankan IT sistemnya yang memang harus dijalankan dengan solusi n-tier. Mungkin Sybase lupa, bahwa akar rumput bisa membawa tanah lebih banyak dibanding akar pohon beringin sekalipun. Ato mungkin, Sybase takut bersaing dengan jBoss yang didukung java yang 'sudah open' dengan banyak frameworknya yang notebene free of charge? Bila ya memang begitu, maka Sybase bukan membunuh ketakutannya, tetapi ketakutannya itulah yang bakal 'membunuh'nya (dalam hal ini PowerBuilder).
Meskipun sampai saat ini masih banyak yang bertahan dengan PowerBuilder 7.03 untuk tetap mendapatkan kemudahan dari PowerBuilder Application Server, ternyata untuk bertahanpun tidak mudah.  Teknologi operating system, yang dalam hal ini adalah Microsoft Windows, semakin berkembang dan yang terakhir adalah Microsoft Windows 7 yang notabene didasarkan pada mesin 64 bit.  Meskipun MS Windows 7, bisa menjalankan aplikasi 32 bit, namun kenyataannya PowerBuilder 7.0.3 tidak 100% berjalan dengan baik di OS ini.  Hal ini tentunya akan sangat merepotkan dalam proses pengembangan aplikasi, dan tentunya 'peluang' terjadinya kegagalan pada saat dijalankan pun semakin terbuka lebar.  Artinya, para pengembang aplikasi harus bertahan pada MS Windows XP, yang berarti dalam hal pemasaran kemudian menjadi titik lemah dalam budaya populer saat ini, dimana tuntutan konsumen untuk menggunakan teknologi terakhir tidak boleh disepelekan.  Akhirnya, para pengembang dihadapkan pada kondisi untuk merayu konsumen agar tetap menggunakan MS Windows XP yang tentunya tidak mudah.  Dan apabila ini terus berlanjut, pastinya, akhirnya pengembang hanya punya dua pilihan ikuti perkembangan teknologi, atau punah....
Mengikuti perkembangan teknologi tentunya tidak mudah juga.  Apabila tetap bertahan dengan menggunakan teknologi PowerBuilder artinya mereka harus merubah platform middle tier-nya dengan mengadaptasikan existing middle tier-nya dari PowerBuilder Application Server ke dalam Sybase EAServer.  Pilihan ini, tentunya, bukan pilihan yang murah, karena mereka harus berinvestasi atau mengajak existing customernya untuk sama-sama berinvestasi.  Dan, bergantung kepada kemampuan dari pengembang dalam bernegosiasi/berinvestasi dan kesedian customer, akhirnya pilihan ini banyak yang menjadi pilihan yang ditanggalkan alias tidak untuk dipilih ketimbang pilihan untuk dilanjutkan.
Apabila pilihan untuk beralih ke Sybase EAServer menjadi pilihan untuk ditanggalkan, kebanyakan dari mereka akan beralih untuk mengalihkan seluruh aplikasinya ke Java dengan banyak pilihan middle tier yang free of charge.  Pilihan ini tentunya tidak mudah pula, karena tentunya akan merubah seluruh aplikasinya dari PowerBuilder ke Java yang berarti ada tuntutan penguasaan pengembangan dengan Java dan berarti pula ada proses rekrutmen atau proses update terhadap resource pengembang/programmer dan ini berarti pula waktu dan biaya.  Dan di sisi customer pun harus pula dibiasakan dengan antarmuka yang baru dengan menggunakan Java yang berarti merubah kebiasaan mereka.  Namun, dari semua ini, pilihan untuk beralih ke Java menjadi pilihan untuk dilanjutkan oleh banyak pengembang.
Sebagaimana disebutkan tadi, bahwa Sybase tengah membunuh PowerBuilder dengan ketakutannya, dengan banyaknya pihak yang beralih ke Java, statemen ini semakin menampakkan wujudnya. Namun, Sybase mungkin menyadari hal ini.  Oleh karena itulah maka, mungkin, Sybase semakin merapat ke dotNet dengan berharap mendapatkan 'penggemar baru' dari dunia pengembang lain di luar dunianya sendiri (PowerBuilder). Hal ini direpresentasikan dalam produk pengembangannya yang teranyar, PowerBuilder.Net. Dan, PowerBuilder yang bukan .Net mereka sebut PowerBuilder Classic.  Ah... akankah kemudian PowerBuilder Classic pun akan mengalami nasih yang serupa dengan fitur PowerBuilder Application Server? (Hanya Tuhan dan pihak Sybase yang tahu)

Friday, April 8, 2011

Bing dan Google, coba-coba...

Wihartoyo     Friday, April 08, 2011    
Selamat pagi semua.  Setelah memposting blog hari kemarin yang secara gak langsung ada bing dan google, hari ini ane agak tergelitik untuk membandingkan hasil pencarian antara bing dan google.  Karena ane lagi penasaran sama PowerBuilder12  maka ane ketik aja keyword PowerBuilder12 di kedua mesin pencari tadi. Dan, ow..., hasilnya sungguh menakjubkan. Untuk bing, pada halaman 1 hasil pencariannya sudah menampilkan link-link dari  tempat mendapatkan PowerBuilder 12 secara ilegal bin crack bin keygen. Wow! Sementara untuk Google, halaman pertama masih menampilkan link-link yang membahas tentang PowerBuilder 12.

Nah ini Hasil kepceran pencarian PowerBuilder12 dengan bing

Hasil kepceran pencarian PowerBuilder12 dengan Google:

Mmm...., dengan menggunakan bing aku jadi teringat http://www.astalavista.com, tempat buat nyari-nyari software cracked. (he he he, pernah juga ane nylonong ke sonoh. waktu misih make window).  Jadi sekarang, silaken tinggal milih, make bing atawa tetep setia dengan mBah Gugel.

Wednesday, April 6, 2011

Bahkan Free Software pun Menggunakan License.

Wihartoyo     Wednesday, April 06, 2011    

-->
Bener, Free Software punya License yang diterbitkan oleh FSF. Ini saya tulis untuk mengajak agar kita lebih bijak dalam mendayagunakan free software yang menggunakan license GPL/LGPL/AGPL.

Bagi para 'penggila' opensource sering kali ada kesalahan kaprah eh kesalah-kaprahan pada kata free. Opensource software yang kebanyakan memang masuk sebagai free softwre ternyata menimbulkan ambiguitas tersendiri. Free Softwaere sering dibandingkan dengan “buy one get one free” dimana kata free di sini benar-benar berarti gratis (with no charge, sebuah kata dari bahasa Romance atau Germanic dan menetap di Indonesia dibawa sama ndoro tuan meneer Belanda yang aselinya merupakan turunan bahasa latin gratia). Tapi, coba bandingkan dengan frasa “free speech”. Out yang ini, kok jadi gak gratis lagi ya? Ha ha ha... mana ada gratis bicara! Nah lo! Trus gimana sih pengertian sebenarnya?

Mbah Richard Stallman (lahir 16 Maret 1953) adalah penggagas gerakan free software dan inisiator copy left sebagai saingan copy right, pernah bilang Free software is a matter of liberty, not price. To understand the concept, you should think of free as in free speech, not as in free beer”. So jadi, kalo mengikuti istilahnya si Mbah ini, maka pengertian free software ini menjadi bukan software gratisan meskipun kita bisa mendapatkannya secara gratis. Free yang bisa diartikan pada free software adalah kebebasan. Kebebasan pada free software versi FSF diatur dalam license yang mereka terbitkan sebagai General Public License (GPL). Dan, sesuai dengan arti kebebasan pada free speech, maka kebebasan ini akan berarti kebebasan untuk menyalin apa adanya, memberikan perubahan, dan mendistribusikannya. Tetapi hal yang harus diingat ketika kita mendistribusikan baik secara gratis maupun dengan mengambil fee adalah bahwa kita harus bisa memberikan seluruh hak yang kita peroleh ketika kita mendapatkan software yang kita distribusikan itu (perhatikan preambule pada GPL), dan semua modifikasi juga harus mematuhi seluruh term yang ada pada GNU GPL (Yup... memang mesti kudu harus begitu, wong kita cuma melakukan modifikasi terhadap aplikasi yang menggunakan GPL, bukan bikin baru!). Disamping itu, kita juga harus menyertakan GPL license yang digunakan oleh aplikasi yang kita modifikasi.

GNU LGPL, GNU Lesser General Public License adalah GNU GPL versi 3 dengan beberapa tambahan. Tambahan yang ada pada GNU LGPL terutama ditujukan untuk distribusi library (kepustakaan) yang menggunakan LGPL. Kebanyakan opensource IDE dan/atau framework pengembangan aplikasi menggunakan license LGPL. Dalam pengembangan aplikasi, seringkali kita harus menggunakan IDE dan framework tersebut. Sebagai penghargaan buat pengembang framework yang kita pakai maupun IDE yang kita pakai, meskipun kita kemudian merelease aplikasi kita sebagai closed surce, tetap kita wajib menyertakan license LGPL yang melindungi framework/IDE yang kita pakai tadi.

Dari tulisan saya di atas, saya secara pribadi. Memandang bahwa General Public License dibuat untuk memberikan kebebasan untuk membuat, memodifikasi, atau menggunakan suatu aplikasi tetapi sekaligus melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual pengembangnya agar karya mereka bisa digunakan secara bebas namun orang lain kemudian tidak bisa memonopli dan mengklaim sebagai karyanya dan kemudian mendaftarkan copy right-nya sehingga jangankan orang yang lainnya lagi, si pengembangpun menjadi tidak bisa menggunakan atau memodifikasi aplikasinya itu.

Friday, April 1, 2011

Hmmmm.... Sigma Visual Builder

Wihartoyo     Friday, April 01, 2011    
Beberapa minggu lalu (ah..... beberapa minggu lalu? baru posting sekarang? ya iya wong lagi sedikit agak sibuk banget sih... sokSibukMode(On);), aku sempet berjalan-jalan sambil iseng cari-cari GUI development tools buat AJAX. Walhasil, bertemulah diriku dengan satu produk yang lumayan cuanggih yang namanya Sigma Visual Builder (ngalamatnya: http://www.sigmawidgets.com/products/sigma_visual/ ). Kalo aku bilang, Wow! sekali lagi, Wow! keren....!!!!!!!!
Gak percaya? Nih alamatnya kalo mau nyicipin tanpa kudu ngunduh dulu..http://www.sigmawidgets.com/products/sigma_visual/VisualJS/UIBuilder.html.Dan informasi yang lebih menggembirakan adalah bahwa yang empunya ni menyediakan versi komuniti dengan laisen LGPL v3.0. Top kan?
Terakhir, beliau ini bisa bekerjasama dengan bermacam-macam bek en, macem PHP, .Net, Phyton, Java. Nah, siapa mau coba?

Friday, January 21, 2011

Install Sybase ASE 15.0.2 di Ubuntu 8.04 dan 10.04

Wihartoyo     Friday, January 21, 2011    
Sebelum aku bisa menginstall Sybase ASE 15.0.2 di Ubuntu 10.04, aku selalu menyarankan untuk menginstall Sybase ASE 15.0.2 menggunakan SuSE 10.0 GA.  Tetapi oleh karena kebutuhan untuk menjalankan ASE (dev) dan Zimbra secara bersamaan di Linux yang free, maka aku ambil Ubuntu sebagai sasaran utama.
Setelah tilik menilik dan tinjau meninjau mencari tahu Ubuntu versi berapa yang bisa ngejalanin Zimbra ver. 6.x, maka diketemukanlah Ubuntu ver. 8.0.4.  Karena tuan Zimbra ini cuma main di Ubuntu 8.0.4, maka aku harus berusaha untuk menginstall Sybase ASE 15.0.2 di Ubuntu 8.04. Hmmm.... proses install software berjalan mulus tanpa hambatan.  Namun ketika install servernya... opppss.....! Cuma Backup Server yang bisa terinstall saudara-saudara.... Saudara ASE ini ternyata mencari libstdc.so.5 saudara-saudara.
Hhh.... gugling lagi.  Ternyata Sybase ASE 15.0.2 jalan di Linux kernel 2.4.x.  Bah apapula ini... berarti kudu make Ubuntu 7.  Tidak....!
Hmmm.... gugling lagi.  Akhirnya aku harus mencicipi backward compatibility nya Ubuntu. Aku harus mengalah untuk menginstall libstdc++5 make perintah berikut
sudo apt-get install libstdc++5
Weit.... ternyata masalah belum selesai saudara. Ternyata beliau tergantung pada gcc-3.3-base dan terpaksa pula aku harus nurut sama beliau. OK, aku install temennya ini
sudo apt-get install gcc-3.3-base
Hmmm.... harus bisa sekarang.... Aku install lagi..... Prakkkk..... masih gagal.....
Gugling lagi.  Akhirnya dari beberapa forum dapat aku simpulkan bahwa ternyata ndoro Sybase ASE ini, minta dipatch dulu ke ESD#6.  Oke lah kalo begitu... aku donwlod beliau.... Dapet! Extract dan install patch.
Install lagi......
Tapi aww....... masih gagal, beliyaw ternyata butuh libaio.  Oke... akhirnya aku install pun bendoro libaio make perintah begini:

sudo apt-get install libaio1
Install lagi....
Alhamdulillah, semua berjalan mulus kali ini.  Jadi saudara-saudara sekalian, kalo anda butuh install Sybase ASE yang berjalan di atas Ubuntu 8.04 dan 10.04 yang kudu disediakan adalah:

  • gcc-3.3-base
  • libstdc++5
  • libaio1
  • dan yang pasti Sybase ASE-nya wajib kudu harus dipatch dulu ke ESD#6

Jadi, demikianlah saudara-saudara, cara kita menginstall ASE 15.0.2 di Ubuntu 8.04 dan 10.04.
O, ya...ada yang lewat... dan ini sangat pengting. Harus ada environment variable LD_POINTER_GUARD=1.  Tambahin aja satu baris di .profile file yang ada di $HOME user yang menjalankan server ASE dengan ini:
export LD_POINTER_GUARD=1
Beres.....
OK? Monggo dipun coba....

Tuesday, January 4, 2011

Tidak bisa login setelah layar terkunci (lock)?????

Wihartoyo     Tuesday, January 04, 2011    
Sungguh pengalaman yang cukup bikin frustrasi.  Nyaris aku install ulang Ubuntu 10.04 kesayanganku.  Bagaimana tidak? Wong layar dikunci biar secure, el lha kok malah jadi terlalu secure. Saking secure-nya password yang valid aja gak bisa masuk. Pfffh.....
Untuk beberapa saat masih bisa dilakukan cara kasar, masuk ke root lewat console (all+f[x]), dan stop seluruh aktifitas gdm. Tapi apa ya seterusnya make ini? Bisa-bisa aku bakal kehilangan banyak dokumen karena layar terkunci dan diberhentikan dengan terpaksa.
Akhirnya setelah, cari-sana cari sini akhirnya ketemu juga 'hantu' nya.  Kalo paman Gugel bilang, hantunya ada di:
1. /sbin/unix_chkpwd
2. /etc/shadow
nah berhubung kedua file itu digunakan oleh seluruh user, maka disarankan untuk merubah mode nya menjadi 2755 make perintah

#chmod 2755 /sbin/unix_chkpwd

dan ownershipnya dipastikan punya root dengan group shadow

#chown root:shadow /sbin/unix_chkpwd

disamping itu, jangan lupa file /etc/shadow juga diberikan perlakuan serupa. Dah, monggo dicoba.... moga-moga bisa membantu. OK!?

Recommended