Ketupluk, kepinding tanah, atau yang punya nama keren Scotinophara Coarctata sekarang lagi musim banget di kampung saya di tlatah Cilacap, tepatnya di desa Kalikudi. Ada yang bilang, karena sekarang musim panen dan sawah mulai di traktor, makanya itu ketupluk pada keluar terbang.
Sawah Abis Ditraktor |
Sisa ketupluk setelah disapuin |
Karena sifatnya yang gemar cahaya, lampu-lampu penerang jalan ditempat-tempat yang tidak jauh dari sawah juga menjadi tempat favorit mereka. Bahkan saking favoritnya, mereka jadi lupa pulang. Alhasil, pagi harinya daerah pada radius 1.5 meter di sekitar tiang lampu harus dibersihkan. Membersihkannya pun tidak cukup menggunakan sapu. Harus disekop dulu, baru disapu. Bisa dibayangkan, bagaimana banyaknya ketupluk yang berpesta di sana?
Pagi hari di salah satu sudut tempat pesta para ketupluk pada malam harinya. (Maaf gak ngambil yang lebih dari ini, gak kuat baunya) |
Saking terkesannya kepada binatang satu ini, saya berusaha mencari informasi tentang binatang ini. Sebagaimana disebut di atas, ketupluk mempunyai nama latin Scortinophara Coarctata. Namun ada yang menyebutkan bahwa di jawa kebanyakan adalah dari species Scotinophara Vermiculata atau Scotinophara Cinerea. Nah karena ada tiga kemungkinan penyerang aktif yang saya temui, maka saya lebih suka menyebutnya Scotinophara spp. Binatang hama yang berwarna hitam dan kadang kecoklatan ini hidup di pangkal batang padi. Ada yang bilang, binatang hama ini menyerang pada pada saat fase vegetatif maupun generatif. Jika serangan terjadi pada fase vegetatif maka, akan mengakibatkan berkurangnya jumlah anakan padi. Sementara serangan pada fase generatif akan mengakibatkan tanaman padi menjadi pendek dengan bulir padi yang kosong.
Scotinophara Coarctata (Sumber: http://www.padil.gov.au/maf-border/Pest/Main/141078) |
(Dari berbagai sumber dan pengalaman sendiri)