Tuesday, December 8, 2009

Masih Pagi??

Wihartoyo     Tuesday, December 08, 2009    

Ingat saat di sekolah S3 (SD,SMP,SMA) segala sesuatu yang menyangkut hasrat dan keinginan ada kalanya mentog kepada satu frasa: masih pagi. Berpikir tentang rezeki katanya masih terlalu pagi untuk memikirkan hal yang gak-gak gitu. Mengangankan tentang hari nanti (mungkin adalah saat ini), juga dibilang masih terlalu pagi apalagi jika sifatnya pesimistis. Terima kasih untuk semua yang mengatakan itu karena setidaknya aku bisa berfikir saat ini, bahwa memang masih terlalu pagi (saat itu), tetapi terlalu pagi itu bukan artinya untuk berhenti memulai. Tetapi terlalu pagi yang berarti bahwa memang sudah seharusnya dimulai saat itu.

Kita tidak pernah tahu apa yang akan kita dapatkan nanti, dan karena itu kita harus tahu apa yang harus kita kerjakan saat ini.
Merencanakan adalah kata yang sangat indah untuk diucapkan. Perencanaan adalah sesuatu yang sangat mudah untuk dituliskan manakala pelaksanaan tidak pernah terpikirkan. Semua bermuara pada satu kata : tangggung jawab. Tanggung jawab hanya akan menjadi satu kata tanpa arti ketika pengawasan tidak pernah dijalankan. Jika itu adalah diri kita sendiri, lalu siapa yang harus mengawasi. Tuhan. Ya, tetapi terlalu normatif untuk selalu mengatakan Tuhan mengawasi. Kita seperti lepas tangan untuk urusan ini. Padahal Tuhan membekali kita dengan moral yang mestinya bisa kita gunakan untuk mengawasi diri kita sendiri. Jadi, meskipun ada yang merasa kesiangan, masih ada waktu sebelum malam tiba untuk melakukan apa yang ingin kita kerjakan sehingga saat senja kita bisa beristirahat dengan nyaman.

Recommended